Aqidah Asyairah Maturidi Fekah Syafie perjalanan Rohani mengikut Imam Ghazali , ,Imam Abdullah Al Haddad , Imam Syazili, Syeikh Junaid Baghdadi. Semua ini mengikut acuan Al Quran Hadis dan sunnah yang ditinggal oleh Rasul SAW para shabat para salafus soleh.
# gambar semalam 29 april 2016 ziarah Habib Ali Abu Bakar bin Syeikh Abu Bakar.
Turut bersama Tn Guru Baba Hj Abdul Karim ketua persatuan ulama Fatani bersama majlis majlis Habaib di Fatani.
ASTAGHFIRULLAH, PERPECAHAN KAUM MUSLIMIN DIABADIKAN DENGAN SIMBOL PERPECAHAN KEDUA ANAKNYA ALI BIN ABI THALIB???
ReplyDeleteDan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang membuat-buat suatu kedustaan terhadap Allah, atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya orang-orang yang aniaya itu tidak mendapat keberuntungan. ﴾SQS. Al An'am, 6:21﴿
Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati mereka sampai kepada waktu mereka menemui Allah, karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan juga karena mereka selalu berdusta. ﴾SQS. At Taubah, 9:77﴿
Pertama, istilah 'keturunan' ahlul bait atau 'keturunan' nabi atau 'keturunan' rasul terlebih lagi menggunakan istilah KETURUNAN RASULULLAH (RASUL ALLAH) tidaklah dikenal dalam Al Quran. Karena Al Quran 'hanya' menggunakan istilah yang tegas dan jelas yakni menggunakan nama sang tokohnya, jadi yang ada misal istilah keturunan Nuh, keturunan Ibrahim, keturunan Ishal, keturunan Israel (a.l. QS. 19:58). Jadi Al Quran tidak mengenal penggunaan istilah keturunan ahlul bait atau keturunan nabi atau keturunan rasul.
Kemudian ada orang-orang yang ngaku-ngaku adalah keturunan ahlul bait atau keturunan nabi apa lagi ngaku keturunan Rasul Allah kalau ditanyakan ahlul bait yang mana, nabi yang mana dan Rasul Allah yang mana? contoh, malaikat pun Rasul Allah. Berarti penggunaan istilah ini merupakan hal 'PELECEHAN' akan institusi keahlulbaitan, kenabian dan kerasulan apa lagi kalau menambah kata 'ALLAH' seperti terhadap istilah RASUL ALLAH.
Kedua, kelompok yang ngaku keturunan ahlul bait atau keturunan nabi dan keturunan rasul malah mereka inilah yang jadi sumber awal adanya perpecahan kaum Muslim pasca kekhalifahan Ali bin Abi Thalibnya sendiri. Mereka pula yang membagi menjadi dua kelompok besar kaum Muslim saat itu yakni kelompok pendukung Sayyidina Hesein bin Ali bin Abi Thalib dan kelompok lainnya dari jalur Sayyidina Hasan bin Abi Thalibnya. Simak uraian dibawah ini:
Ketua Umum Rabithah Alawiyah Sayyid Zen Umar bin Smith menyatakan bahwa fenomena itu perlu diluruskan.
Menurutnya, habib secara bahasa berarti keturunan Rasulullah yang dicintai. Adapun, habaib adalah kata jamak dari habib. Jadi tidak semua keturunan Rasulullah bisa disebut habib.
Keturunan Rasulullah dari Sayyidina Husein disebut sayyid, dan dari Sayyidina Hasan disebut assyarif. Hasan dan Husein merupakan putra Sayyida Fatimah binti Muhammad dengan Ali bin Abi Thalib. Zen menjelaskan, di Indonesia para keturunan Rasullullah banyak yang berasal dari Husein. Maka banyak yang disebut sayyid.
Sementara keturunan-keturunan Hasan kebanyakan menjadi raja atau presiden seperti di Maroko, Jordania, dan kawasan Timur Tengah. Pertama kali ulama-ulama dari Yaman atau Hadramaut masuk ke Indonesia di beberapa daerah. Karena adanya akulturasi budaya, sebutan sayyid di Aceh berubah menjadi Said, di Sumatra Barat menjadi Sidi dan lain sebagainya.
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/10/11/nd9vk0-salah-kaprah-sebutan-habib-di-masyarakat
Ketiga, wujud perpecahan kaum Muslim menjadi dua kelompok besar dari satu rumpun tersebut, 'konyol'-nya diabadikan dalam wujud identitas masing-masing kelompok yang diwariskan turun-menurun dan harus digunakan atau dipakai ke dalam nama orang-perorang sebagai simbol abadinya. Misalnya, yang melalui jalur keturunan Husein bin Ali bin Abi Thalib gelar identitas abadinya SAYYID. Sementara orang yang ngaku dari keturunan Hasan bin Ali bin Abi Thalib identitas kelompoknya adalah menggunakan ASYSYARIF.
Anehnya Orang-orang Yang Mengaku Keturunan Ahlul Bait atau Keturunan Nabi atau Keturunan Rasul apa lagi menggunakan merek Keturunan RASUL ALLAH selain sudah menggunakan istilah yang SALAH KAPRAH tidak pula merasa bersalah dan tidak punya beban rasa tanggungjawab pada Allah SWT serta Nabi Muhammad SAW sehingga MENGABADIKAN PERPECAHAN KAUM MUSLIM itu dengan SIMBOL IDENTITAS KETURUNANNYA.